logo shinko
Transformasi Limbah Menjadi Energi: Universitas Jambi Inisiasi Pabrik Bioetanol dari Tandan Kosong Kelapa Sawit
Dalam upaya mengatasi masalah limbah pertanian dan mendukung keberlanjutan energi, Universitas Jambi telah menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang membahas studi kelayakan pabrik pembuatan bioetanol dari tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

Acara yang diadakan di Hotel Aston Jambi ini dibuka oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Jambi, Prof. Ade Octavia, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, akademisi, dan pelaku industri, serta mitra swasta PT. Shinko Teknik Indonesia.


Dalam sambutannya, Prof. Ade Octavia menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan limbah pertanian. “Proyek ini tidak hanya memberikan solusi terhadap limbah kelapa sawit, tetapi juga meningkatkan ketahanan energi nasional dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat lokal. Dengan memanfaatkan limbah, kita dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.

TKKS, yang biasanya dibuang atau dibakar, dapat diubah menjadi bioetanol, sumber energi terbarukan yang ramah lingkungan. Penelitian menunjukkan bahwa konversi ini tidak hanya dapat mengurangi limbah, tetapi juga berpotensi menurunkan emisi gas rumah kaca secara signifikan. Dalam presentasinya, tim peneliti LPPM Universitas Jambi mengungkapkan bahwa setiap ton TKKS dapat menghasilkan antara 65 hingga 75 liter bioetanol, menjadikan ini sebagai langkah strategis dalam pemanfaatan sumber daya.


PT. Shinko Teknik Indonesia, yang menjadi mitra dalam proyek ini, berkomitmen untuk menyediakan teknologi dan dukungan dalam pengembangan pabrik bioetanol. Dr. Eng. Bayu Indrawan, Advisory Board PT Shinko Teknik Indonesia, menyatakan, “Kami melihat potensi besar dalam proyek ini untuk mengubah tantangan menjadi peluang. Kolaborasi antara akademisi dan industri adalah kunci untuk mengimplementasikan teknologi yang efisien dan berkelanjutan. Kami siap memberikan dukungan penuh untuk memastikan keberhasilan pabrik ini, demi masa depan energi terbarukan di Indonesia.”


Nazarudin, S.Si., M.Si., PhD, Ketua Tim Inovasi Bioetanol LPPM Universitas Jambi dan pemegang paten Proses Pembuatan Bioetanol dari Gasifikasi Tandan Kosong Kelapa Sawit, menambahkan, “Inovasi dalam proses gasifikasi TKKS ini merupakan langkah penting dalam memanfaatkan limbah pertanian untuk energi terbarukan. Kami percaya bahwa teknologi yang kami kembangkan tidak hanya akan mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekonomi lokal. Ini adalah langkah konkret menuju keberlanjutan yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat.”


Dr. Ahmad Subhan, S.IP, M.Si, Kabid Perekonomian dan SDA Bappeda Provinsi Jambi, memberikan pandangannya tentang proyek ini. “Inisiatif pembuatan bioetanol dari TKKS merupakan langkah strategis dalam mendukung perekonomian daerah. Selain membantu pengelolaan limbah, proyek ini diharapkan dapat menciptakan peluang investasi baru dan memperkuat sektor energi terbarukan di Jambi. Kami sangat mendukung kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri dalam mengembangkan potensi sumber daya alam kita,” tuturnya.


Diskusi dalam FGD menghasilkan sejumlah rekomendasi, termasuk pentingnya penerapan teknologi bersih untuk meminimalkan dampak lingkungan, serta perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan sektor swasta. Peserta sepakat untuk mengembangkan rencana implementasi yang rinci dan melakukan monitoring serta evaluasi dampak sosial dan lingkungan dari proyek ini secara berkala.


Proyek pabrik bioetanol dari TKKS ini diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana inovasi dapat mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga, mendukung keberlanjutan, dan memberikan manfaat ekonomi serta sosial bagi masyarakat.


Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan dan keberlanjutan, inisiatif seperti ini menjadi sangat relevan. Universitas Jambi berkomitmen untuk terus mendorong penelitian dan pengembangan dalam bidang energi terbarukan, serta memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan.